Beranda Headline Soroti Masalah Sampah di Karawang, DPRD Minta Kesadaran Masyarakat Ditingkatkan

Soroti Masalah Sampah di Karawang, DPRD Minta Kesadaran Masyarakat Ditingkatkan

12
Sampah di karawang
Sekretaris Komisi III DPRD Karawang, Kaemin Komarudin Ledeng (Foto: istimewa)

KARAWANG – Sekretaris Komisi III DPRD Karawang, Kaemin Komarudin Ledeng, menyoroti permasalahan sampah di Karawang yang terus bermunculan. Ia meminta masyarakat untuk lebih peduli dalam menjaga kebersihan lingkungan.

Permasalahan sampah di Karawang kembali mencuat setelah ditemukannya sampah kiriman yang menyumbat gorong-gorong irigasi Karanggelam, Desa Dawuan, Kecamatan Cikampek, pada Rabu, 26 Februari 2025. Selain itu, banyaknya titik TPS liar dan sedimentasi di saluran air juga menyebabkan banjir, seperti genangan air di bawah Jembatan Gonggo akibat penumpukan sedimen.

Baca juga: Viral! Sampah Menumpuk di Gorong-Gorong Karanggelam, Pemkab Turun Tangan

“Masalah sampah di Karawang ini memang bukan hal baru, tetapi semua pihak harus berperan aktif. Sehebat apa pun penanganan yang dilakukan, pada akhirnya kembali ke kesadaran masyarakat,” ujar Kaemin saat diwawancarai pada Jumat, 28 Februari 2025.

Menurutnya, teknologi dan alat-alat canggih yang dimiliki pemerintah tidak akan efektif jika masyarakat masih membuang sampah sembarangan. Ia berharap kesadaran warga bisa meningkat agar dampak buruk dari sampah, seperti banjir dan pencemaran lingkungan, bisa diminimalisir.

Sementara itu, Kepala Bidang Kebersihan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Karawang, Agus Mustaqim, mengungkapkan bahwa produksi sampah di Karawang mencapai 1.100 ton per hari. Jumlah ini diperkirakan meningkat menjadi 1.200 hingga 1.300 ton per hari selama bulan Ramadan.

“Berdasarkan data ISWMP, timbulan sampah perkiraan mencapai 1.100 ton per hari. Saat bulan puasa, jumlahnya bisa naik hingga 1.300 ton. Jangan buang sampah sembarangan itu sudah sering diingatkan, tapi saya masih menemukan pampers dua karung di saluran irigasi, belum lagi banyaknya TPS liar,” ungkapnya.

Mayoritas sampah di Karawang berasal dari sampah rumah tangga, serta sampah dari restoran dan hotel. Untuk mengatasi masalah ini, DLH Karawang mengerahkan UPTD (Unit Pelaksana Teknis Daerah) di empat wilayah, dengan total 53 truk pengangkut dan 24 truk tambahan yang disewa.

Baca juga: Bank Sampah Latanza: 10 Tahun Mengubah Sampah Jadi Tabungan di Karawang

“UPTD 1 yang menangani wilayah perkotaan paling sibuk, mencakup Karawang Barat, Karawang Timur, Telukjambe Barat, Telukjambe Timur, Pangkalan, Tegalwaru, Klari, dan Majalaya. Di UPTD lainnya, timbulan sampahnya tidak sebesar di wilayah perkotaan,” jelasnya.

DLH Karawang mengimbau masyarakat untuk lebih sadar akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan, mengurangi sampah rumah tangga, dan tidak membuang sampah sembarangan. (*)