Beranda Headline Sembilan Kecamatan di Karawang Dilanda Banjir, 1.396 Warga Dievakuasi

Sembilan Kecamatan di Karawang Dilanda Banjir, 1.396 Warga Dievakuasi

17

BEPAS, KARAWANG– Curah hujan tinggi sejak semalam membuat beberapa titik di wilayah Karawang terendam banjir, Senin (24/2).

Desa Tamanmekar, Kecamatan Pangkalan adalah salah satu titik yang paling terdampak banjir. Data terbaru siang ini, sebanyak 75 rumah terendam banjir. Dan 283 jiwa terdampak.

Banjir terjadi di Tamanmekar akibat luapan anak sungai Cikeretek dan Citaman, bagian dari Sungai Cibeet.

Banjir juga terjadi di sembilan kecamatan di Kabupaten Karawang. Titik yang terdampak bakal terus meluas apabila hujan belum berhenti.

Bupati Karawang, Cellica Nurrachadiana memimpin langsung evakuasi terhadap korban banjir di Rengasdengklok.

Cellica menginstrusikan BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) menurunkan semua perahu karet untuk membantu evakuasi warga.

“Kami minta kesadaran masyarakat untuk meninggalkan rumah mereka yang sudah tergenang air mencapai satu meter ke lokasi yang aman. Kami sudah menyiapkan lokasi pengungsian sementara berupa tenda di lokasi yang lebih aman. Kami juga sudah siapkan seluruh kebutuhan mereka selama berada di pengungsian. Ucapan terima kasih juga kepada Kodim 0604 dan Polres Karawang yang ikut membantu warga yang membutuhkan pertolongan,” kata Cellica.

Sementara itu Kepala BPBD Karawang, Yasin Nasrudin mengatakan petugas BPBD mengirimkan perahu karet tambahan sebanyak lima unit ke sejumlah daerah yang ketinggian airnya mencapai satu meter atau lebih.

Total sebanyak 1.396 jiwa dievakuasi ke lokasi pengungsian.

“Hujan yang turun terus menerus ini membuat lokasi banjir bertambah dan mulai menyebar ke sejumlah tempat. Kalau kemarin kami fokus di wilayah Rengasdengklok dan sekitarnya, sekarang sudah menyebar ke Cikampek dan Pangkalan dan sekitarnya. Kami sudah kirim perahu karet untuk hari ini saja sebanyak lima unit ke wilayah Cikampek dan Pangkalan,” kata Yasin Nasrudin, Senin (24/2/20).

Menurut Yasin, perahu karet bertugas untuk mengevakuasi warga yang kesulitan keluar rumah karena air semakin tinggi. Tinggi air yang mencapai 80 centimeter hingga sau meter membuat warga kesulitan menyelamatkan diri hingga membutuhkan perahu karet.

“Petugas kami menyisir setiap rumah warga untuk kita evakuasi ke tempat yang sudah kami siapkan,” tutupnya. (fzy)