Beranda Headline Sejarah Hari Valentine yang Bikin Merinding, Demi Cinta Rela Mati

Sejarah Hari Valentine yang Bikin Merinding, Demi Cinta Rela Mati

31
Gambar oleh Stefan Schweihofer dari Pixabay

Beritapasundan.com- Hari Valentine yang jatuh setiap tanggal 14 Februari memiliki sejarah yang menarik loh, mungkin sebagian orang juga ada yang belum tahu sejarah Hari Valentine

Satu versi berpendapat Hari Valentine muncul pada abad ke-3 Masehi, yaitu ketika masa kerajaan Romawi yang dipimpin kaisar Klaudius II. Sekitar abad 3 masehi saat itu kerajaan Romawi sering terlibat dalam kampanye perang berdarah antara kerajaan.

Kemudian banyak kaum lelaki yang enggan bergabung sebagai kesatuan militer kerajaan. mereka beralasan peperangan adalah sama dengan mendatangi kematian.

Karena mereka lebih mencintai istri dan keluarganya, maka mereka memutuskan untuk tidak ikut berperang.

Baca juga: Selain Bunga, Ini 4 Kado yang Cocok untuk Hari Valentine

Kaisar pun tidak tinggal diam, ia kemudian melarang perkawinan dan tidak mengijinkan perkawinan para pemuda dengan harapan para pemuda tersebut bisa bergabung menjadi bala tentara.

Ditengah kesewenang-wenangan penguasa Romawi tersebut, seorang pemuda yang bernama Valentineo atau orang yang bernama Valentine mempertahankan percintaan dengan kekasihnya bahkan dia melaksanakan perkawinan dengan sembunyi-sembunyi kendati sang kaisar melarang hal tersebut.

Namun sayang, berita tentang perkawinannya tercium juga oleh sang kaisar. seketika itu Valentine ditangkap kemudian dipenjara hingga dia meninggal tanggal 14 Februari 270 Masehi.

Di versi yang lain diceritakan bahwa ada dua sejoli yang menjalin hubungan asmara. Keduanya saling mencintai sehingga tidak bisa dipisahkan lagi, karena sekian lama jalinan kasih itu dirajut membuat keduanya mabuk kepayang.

Baca juga: Coba Nih! Resep Masakan Imlek, Babi Udang Chow Mein

Kuat dan dalamnya ikatan cinta menjadi dorongan utama kedua sejoli untuk menemui pastur di Roma Italia yang bernama Valentineo.

Mereka meminta sang pastur agar merestui hubungan mereka, karena kedua orang tua mereka tidak menyetujui hubungan tersebut, melihat begitu kuat jalinan cinta kasih mereka, hati sang pastur pun luluh dan akhirnya merestui hubungan mereka.

Namun sungguh malang nasib sang pastur. Tindakannya menimbulkan reaksi dari beberapa pastur yang lain karena diklaim melanggar aturan yang ada.

Akhirnya pihak gereja memutuskan untuk menghukum pastur Valentineo dan tepat pada tanggal 14 Februari sang pastur dibunuh karena telah memperjuangkan sebuah jalinan cinta.

Referensi: Hidayat, Nur. 2014. Fiqih Sosial dan Toleransi Beragama. Nasyrul’ilmi Publishing: Jawa Timur