Beranda Headline Rumah Bersejarah Djiaw Kie Song: Jejak Proklamasi Kemerdekaan di Karawang

Rumah Bersejarah Djiaw Kie Song: Jejak Proklamasi Kemerdekaan di Karawang

5

KARAWANG – Menjelang perayaan Hari Kemerdekaan Indonesia setiap 17 Agustus, Rumah Bersejarah Djiaw Kie Song di Dusun Bojong, Rengasdengklok, Karawang, semakin ramai dikunjungi oleh wisatawan.

Rumah yang telah berusia lebih dari satu abad ini tetap dijaga oleh keturunan Djiaw Kie Song, seorang petani Tionghoa yang memiliki peran penting dalam sejarah perjuangan bangsa. Saat ini, rumah tersebut dihuni oleh generasi ketiga dari keluarga Djiaw Kie Song.

“Rumah ini sudah berumur lebih dari 100 tahun dan masih mempertahankan orisinalitasnya. Hanya bagian belakang rumah yang mengalami sedikit renovasi. Perabotan seperti tempat tidur, ranjang yang pernah digunakan oleh Soekarno, meja, kursi, tikar, dan peralatan lainnya masih berasal dari tahun 1960,” ujar Yanto, cucu Djiaw Kie Song.

Baca juga: Paskibraka Karawang Siap Kibarkan Bendera Merah Putih pada Peringatan HUT RI ke-79

Rumah ini terbuka untuk umum, dan banyak pengunjung datang dari dalam maupun luar negeri, terutama saat menjelang peringatan hari kemerdekaan. Yanto menuturkan bahwa kunjungan meningkat pada 16-17 Agustus setiap tahunnya. “Pengunjung datang dari berbagai negara seperti Belanda, Jepang, dan Kanada,” ungkapnya.

Bagi masyarakat yang belum pernah mengunjungi rumah ini, jam operasionalnya adalah dari pukul 08.00 hingga 17.00 WIB setiap hari. Yanto berharap agar rumah bersejarah ini tetap terjaga dan tidak terlupakan sebagai bagian penting dari sejarah Karawang.

Salah satu pengunjung, Dr. Ir. Chairul Paotonan, Ketua Departemen Teknik Kelautan Universitas Hasanuddin Makassar, menyampaikan kekagumannya terhadap orisinalitas rumah tersebut. “Sebagai penggemar Soekarno, saya merasa terkesan dengan keadaan rumah yang masih asli dan utuh meskipun sudah berusia ratusan tahun. Tempat ini sangat penting dan harus dilestarikan,” ujarnya.

Siapa Djiaw Kie Song?

Djiaw Kie Song adalah seorang petani kecil keturunan Tionghoa yang lahir di Pisang Sambo, Tirtajaya, Karawang pada tahun 1880. Ia adalah pemilik rumah bersejarah di Rengasdengklok, tempat di mana Soekarno dan Hatta sempat “diculik” oleh para pemuda pada masa perjuangan kemerdekaan Indonesia. Di rumah ini pula, proklamasi kemerdekaan Indonesia dipersiapkan dan disusun.

Baca juga: Karawang Emas, Mimpi yang Nyata dalam Bingkai Kemerdekaan

Sebelum wafat pada tahun 1964, Djiaw Kie Song berwasiat kepada keturunannya untuk menjaga rumah ini agar tetap lestari. Hingga kini, keluarganya masih menjalankan amanah tersebut, melayani setiap tamu dengan penuh dedikasi dan menjaga warisan sejarah bangsa. (*)