KARAWANG– Pengurus PCNU Karawang Periode 2022-2027 resmi dilantik di Auditorium Indo Alam Sari dengan mengsung tema “Paradigma Baru Abad ke-2 untuk Mendigdayakan Nahdlatul Ulama di Tanah Pangkal Perjuangan,”.
Dalam pelantikan tersebut turut hadir perwakilan PBNU, Ketua Tanfidz dan Rois Syuriah PWNU Jawa Barat, Forkopimda, Perwakilan Partai Politik, para santri dan undangan lainnya.
Ketua Panitia, Deden Permana mengungkapkan acara pelantikan PCNU Karawang periode 2022-2027 dihadiri oleh ribuan pengurus, anggota maupun santri yang ada di Karawang.
“Alhamdulillah acara hari ini berjalan lancar, peserta yang hadiri pun diluar prediksi, hampir 6 ribu orang yang terdiri dari pengurus semua tingkatan, anggota maupun santri tumpah ruah menghadiri pelantikan ini,” kata Deden.
Baca juga: PCNU Karawang Akan Bangunkan Rulahu untuk Keluarga Kurang Mampu di Batujaya
Menurut Deden, Nahdlatul Ulama kini telah memasuki abad ke-dua, hal itu membuktikan kehadiran Nahdlatul Ulama berbanding lurus dengan cita-cita para pendiri bangsa.
“Ini membuktikan NU merupakan organisasi terbesar di Indonesia, kiprahnya terhadap bangsa Indonesia tidak bisa diragukan lagi, semoga kita senantiasa berkhidmat di NU ini dengan sungguh-sungguh dan ikhlas” ujarnya.
Sementara itu Ketua PCNU Karawang, H. Jenal Aripin mengungkapkan perjalanan Nahdlatul Ulama yang kini memasuki abad ke dua, dijadikan sebagai momentum melakukan refleksi meneguhkan kembali jati diri sebagai khidmah Ijtima’iyah (pelayan sosial) dan Taqwiyatul Jam’iyah (penguatan kelembagaan ) dengan mengoptimalkan fungsi Leadership dan jejaring pesantren sebagai titik ordinat serta mensinergikan potensi SDM yang dimiliki dengan potensi instansi atau lembaga lain.
“Orientasi program untuk lima tahun ke depan melalui paradigma khidmah Ijtima’iyah dan Taqwiyatul jam’iyah sebagai jawaban atas banyaknya kritikan terhadap Nahdlatul Ulama yang dipersepsikan sudah terjebak rutinitas program elitis, dan terlibat jauh masuk ke dunia politik praktis,” jelasnya.
Baca juga:Jelang Pemilu 2024, PCNU Karawang Tolak Politik Identitas
Selain itu, Jenal juga menyoroti berbagai isu yang berkembang saat ini, selain isu radikalisasi, kemajuan teknologi informasi, hubungan pejabat politik pembuat kebijakan dengan pejabat birokrasi pelaksana dan pengontrol kebijakan dan terkait sinergis antara ulama dan politik.
“Banyak isu persoalan kebangsaan di abad ke dua ini yang menjadi tantangan bagi NU, selain radikalisme, yang paling terlihat saat ini kemajuan teknologi informasi yang begitu cepat, dan warga NU harus adaptif terhadap segala perubahan jaman,” ujarnya.
Ketua Tanfidz PWNU Jawa Barat, KH. Juhadi Muhammad berharap PCNU Karawang periode 2022-2023 memberikan sebuah terobosan untuk kemajuan Nahdlatul Ulama.
“PCNU Karawang harus mampu membawa perubahan untuk kemajuan Nahdlatul Ulama, karena tantangan pasti banyak, tapi insya Allah mampu menyelesaikan tantangan tersebut, kita telah membuktikan bahwa NU sudah masuk abad ke-2, tentu dan rintangan NU abad ke 2 lebih banyak, tapi dengan kekompakan Insya Allah bisa dihadapi,” jelasnya. (ddi)