BANDUNG, BEPAS- Setelah penataan, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung akan terus mendampingi para Pedagang Kaki Lima (PKL) di Kawasan Cicadas. Pemkot Bandung akan membantu promosi kawasan tersebut agar dapat meningkatkan pengunjung.
“Tentu akan kita bantu promosikan kawasan ini. Karena ini bisa menjadi destinasi wisata baru Kota Bandung,” ujar Pelaksana Harian (PLH) Wali Kota Bandung, Yana Mulyana disela-sela peninjauan PKL Cicadas, Rabu (14/8).
“Mungkin kita bisa juga gelar acara-acara di sini yang dapat mengundang pengunjung dan calon pembeli,” imbuhnya.
Menurutnya, penataan kawasan Cicadas juga merupakan upaya Pemkot Bandung untuk meningkatkan kesejahteraan PKL. Para PKL harus bisa naik kelas menjadi pengusaha.
“Oleh karenanya, selain promosi kita kasih pelatihan juga biar naik kelas. jadi mereka tidak selamanya menjadi PKL,” ujarnya.
Kendati demikian, ia mengingatkan para PKL untuk bisa menjaga kebersihan di kawasan yang telah tertata. Bagi PKL yang tidak menjaga kebersihan akan mendapat punishment. Salah satunya dalam bentuk larangan berjualan selama beberapa hari.
“Jadi nanti setiap kelompok harus menjaga kebersihan di sekitar lapaknya. Kalau ternyata ada sampah, mereka bisa kita larang untuk berjualan selama 3-4 hari,” tegasnya.
Oleh karenanya, ia berharap, para PKL bersama dengan warga juga bisa menjaga kebersihan di Kawasan Cicadas. “Harus ada rasa memiliki. Mari kita jaga kebersihan,” ujarnya.
Tak hanya itu, ia juga menegaskan bahwa Pemkot Bandung akan menindak parkir-parkir liar. Para pedagang dan calon pembeli harus memarkirkan kendaraannya di tempat-tempat yang telah disediakan.
“Kalau tidak, kita akan kempeskan atau diderek,” tuturnya.
Sementara itu, Ketua Umum PKL Cicadas, Suherman mengungkapkan, para PKL sangat antusias terkait dengan penataan. Pasalnya, para PKL memang telah menantikan penataan sejak lama.
“Rencana penataan sudah ada sejak lama. Tetapi baru sekarang terealisasi. Setelah kita bertemu Kang Yana (Yana Mulyana), berdialog, ada proses tawar menawar, akhirnya ada kesepakatan. PKL sangat senang,” akunya.
Suherman mengatakan, para PKL Cicadas pun memahami jika penataan ini hanya bersifat sementara. Karena para PKL juga memahami tentang aturan.
“Kita paham ini sementara sebelum ada relokasi. Relokasi memang membutuhkan waktu dan biaya. Kami pun siap jika memang suatu saat nanti direlokasi,” ujar Suherman.(hms/red)