KARAWANG – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karawang melalui Dinas Koperasi dan UKM (Dinkopukm) menyalurkan bantuan alat kepada 540 pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dengan total anggaran sekitar 3 miliar rupiah. Program ini diharapkan dapat meningkatkan produktivitas pelaku UMKM di berbagai sektor usaha.
Kepala Seksi Pengembangan Penguatan Perlindungan UMKM, Leoni Whisnuwardhani, menjelaskan bahwa bantuan alat ini terbagi dalam beberapa termin, yaitu 215 paket dari anggaran murni, 20 paket dari anggaran perubahan, dan 305 paket dari anggaran pokir.
Baca juga: IKWI Karawang Perkenalkan Produk UMKM Mandiri di Pelantikan PWI
“Proses pembelanjaan alat sedang berjalan, dan sebanyak 94 paket bantuan pokir telah disalurkan kepada pelaku usaha yang bergerak di bidang tata boga, mesin jahit, salon, sablon, bengkel, steam motor, dan gerobak,” ungkap Leoni pada Kamis, 31 Oktober 2024.
Ia menambahkan, anggaran perubahan akan difokuskan pada usaha pindang dan bandeng, sementara bantuan anggaran pokir akan dialokasikan untuk pelaku usaha di wilayah Kotabaru, Jayanegara, Tirtamulya, Cikampek, Klari, dan Tirtajaya. Bantuan dari anggaran murni akan disebar merata di 30 kecamatan, sedangkan anggaran pokir tahun 2024 ini difokuskan pada wilayah tertentu.
“Pada 2025, jumlah bantuan alat akan ditingkatkan menjadi 1.200 unit dengan anggaran sebesar 1,275 miliar rupiah. Rencana ini mencakup 800 unit dari pokir, 200 unit dari usulan desa, dan 200 unit dari Dinas Koperasi,” jelas Leoni.
Baca juga: PWI Karawang 2024-2027 Resmi Dilantik, Diharapkan Junjung Tinggi Etika Jurnalistik
Bantuan ini diprioritaskan bagi wirausahawan yang telah menjalankan usaha minimal dua tahun, namun pada 2025, kebijakan akan diubah sehingga pelaku usaha yang sudah berjalan enam bulan bisa mengajukan bantuan. Selain itu, Pemkab juga akan memberikan pendampingan sejak awal tahun untuk memastikan bantuan ini dapat dimanfaatkan secara optimal.
“Dengan pendampingan dan pelatihan, diharapkan bantuan ini dapat membantu wirausahawan lanjutan untuk mengembangkan usahanya secara berkelanjutan,” tutup Leoni. (*)