Beranda Ekonomi & Bisnis Pelatihan Barista dan Bakery di BLK Karawang Diminati, Kuota Hanya untuk 16...

Pelatihan Barista dan Bakery di BLK Karawang Diminati, Kuota Hanya untuk 16 Peserta

17
Pelatihan Barista
Pelatihan barista dan bakery yang diselenggarakan oleh UPTD Balai Latihan Kerja (BLK) Disnakertrans Kabupaten Karawang (Foto: Istimewa)

KARAWANG – Pelatihan barista dan bakery yang diselenggarakan oleh UPTD Balai Latihan Kerja (BLK) Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Karawang terus menjadi magnet bagi masyarakat. Namun, karena kebijakan efisiensi, saat ini kuota pelatihan hanya tersedia untuk 16 orang peserta terpilih.

Kepala Kejuruan Barista UPTD BLK Karawang, Muhammad Omar Bradley, mengungkapkan bahwa jumlah peserta pelatihan barista dan bakery di tahun 2025 mengalami pengurangan. Jika sebelumnya masing-masing kejuruan memiliki kuota 16 orang, kini hanya 16 orang secara total yang mengikuti pelatihan gabungan.

Baca juga: Kenalkan, Nama dan Menu Baru Resto Andalan Delonix Hotel Karawang

“Sekarang 16 orang itu mengikuti pelatihan barista dan bakery sekaligus selama 28 hingga 30 hari. Dulu totalnya 32 orang, masing-masing kejuruan dapat jatah sendiri. Sekarang semuanya digabung karena efisiensi,” jelasnya saat ditemui di ruang pelatihan barista, Kamis (24/4/2025).

Omar mengakui sistem pelatihan gabungan ini menjadi tantangan tersendiri baik bagi pelatih maupun peserta. Dengan durasi terbatas, pelatihan harus tetap optimal demi menghasilkan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas.

“Jujur saja, waktu satu bulan itu sebenarnya kurang. Kegiatan jadi seperti kejar tayang, tapi tetap harus maksimal karena pasar menginginkan lulusan barista dan bakery yang kompeten,” ujarnya.

Meski demikian, pihaknya tetap berkomitmen memberikan pelatihan terbaik. Selama sebulan penuh, peserta dibekali materi sejarah, teori, hingga praktik agar mampu menghasilkan produk berkualitas dan menarik.

“Pelatihan berlangsung dari pukul 08.00 hingga 16.00. Harapan kami ke depan, lulusan pelatihan barista dan bakery ini bisa berkembang lebih jauh, tidak hanya bekerja sebagai barista di kedai kopi, tapi bisa membangun usaha sendiri,” tambahnya.

Baca juga: UNSIKA Jadi Pusat UTBK 2025, Gandeng POLINDRA dan POLSUB

Tingginya minat pelatihan tak luntur meski kuota terbatas. Menurut Omar, pihaknya tetap harus menyeleksi puluhan hingga ratusan pendaftar yang ingin mengikuti pelatihan. Bahkan, peserta dari kalangan disabilitas juga menunjukkan antusiasme tinggi.

“Saat ini saja ada 60 orang yang mendaftar, tapi hanya 16 yang diterima. Dulu pernah sampai 220 pendaftar. Sejak akhir 2022, kami sudah meluluskan ratusan peserta dari pelatihan barista dan bakery ini,” pungkasnya. (*)