KARAWANG- Ratusan hektar sawah di Pakisjaya terancam gagal tanam akibat kurangnya ketersediaan air, lokasi yang paling terdampak yaitu di Desa Solokan dan Desa Tanahbaru.
Ketua KNPI Pakisjaya, Mulyana mengungkapkan para petani yang ada Pakisjaya gusar karena minimnya pasokan air ke wilayahnya.
“Para Petani mulai gusar, melihat ketersediaan air di irigasi sangat tidak meyakinkan, padahal saat ini sudah masuk musim tanam,” kata Mulyana, Selasa (3/9/2024)
Baca juga: Paslon Aep-Maslani Jalani Tes Kesehatan di RSPAD Gatot Subroto
Mulyana juga meminta pihak PJT untuk turun tangan mengatasi persoalan kekurangan air tersebut.
Sangat menyayangkan dengan pihak PJT yang ingkar janji, padahal para petani sudah mendapatkan jadwal tanam sesuai SK Gubernur Jawa Barat yang dibacakan saat penyuluhan awal musim di kantor UPTD Pertanian pada Bulan Juli lalu,” tegasnya.
Selain itu, kata dia, pihak PT Brantas untuk melakukan koordinasi terkait pengerjaan proyek di TUB 2 dan TUB 3.
“Saya meminta agar pihak PT Brantas melakukan koordinasi terlebih dahulu dengan adanya kegiatan proyek di TUB 2 dan TUB 3, yang menutup aliran air sehingga dampaknya ke Kecamatan Pakisjaya,” pintanya.