Beritapasundan.com- Penggunaan ganja untuk medis menuai pro kontra di masyarakat, pasalnya tanamana ganja sendiri masuk dalam tanaman terlarang di Indonesia.
Keberadaan ganja di Indonesia masih ilegal dan termasuk ke dalam kategori narkotika. Pasalnya mengkonsumsi ganja secara berlebihan membuat ketergantungan kepada pemakainya.
Meskipun demikian, ada beberapa peneliti yang mengatakan bahwa ganja memiliki khasiat untuk kesehatan.
Menurut Peter Grinspoon, seorang dokter Amerika spesialis penyakit dalam dan ganja di Rumah Sakit Umum Massachusett menyebut ganja setidaknya lebih aman daripada opium dan penggunaan ganja yang terkontrol tidak menyebabkan overdosis atau ketergantungan.
Baca Juga: Minum Kopi Setiap Hari Buat Hidup Lebih Lama, Cek Faktanya!
Tetapi ganja tersebut memiliki efek yang berbeda-beda bagi setiap tubuh manusia. ganja tidak cukup ampuh untuk mengobati rasa sakit yang begitu parah, seperti patah tulang atau nyeri pasca operasi. jadi ganja sendiri tidak bisa dikonsumsi oleh sembarang orang tanpa pengawasan dari ahli medis.
Sebuah penelitian yang diterbitkan oleh Clinical Psychologi Review (2017), ada beberapa potensi yang di tunjukkan dari khasiat ganja selain menghilangkan rasa sakit yaitu ganja juga bisa mengatasi masalah kesehatan jiwa tertentu.
Para peneliti ini menemukan, tanaman ganja membantu menghilangkan gejala depresi dan gejala gangguan stress pasca trauma, tetapi tidak semua masalah kesehatan jiwa bisa disembuhkan oleh tanaman jenis ini, ada juga beberapa tanaman ini yang memperburuk kesehatan jiwa salah satunya yaitu masalah penyakit bipolar.
Seseorang yang mempunyai penyakit bipolar jika di berikan jenis tanaman seperti ganja justru malah bisa memperparah gejalanya.
Itulah sekilas penjelasan penggunaan ganja untuk medis, semoga bermanfaat.
