Beranda Headline Merinding! Sekolah SDN Pisangsambo Peninggalan Belanda, Lekat dengan Cerita Mistis

Merinding! Sekolah SDN Pisangsambo Peninggalan Belanda, Lekat dengan Cerita Mistis

86

KARAWANG- Tidak hanya terkenal legend, sekolah peninggalan Belanda SDN Pisang Sambo 1 Karawang juga lekat dengan cerita mistis.

Hampir semua guru di SD tersebut, mengaku pernah mengalami kejadian horor di sekolah.

Dari mulai melihat penampakan, mendengar suara-suara, hingga tragedi murid kerasukan.

Baca juga: Kondisi Bangunan Sekolah Peninggalan Belanda di Pisangsambo Mengkhawatirkan

Salah satu guru SDN Pisang Sambo 1, Amih menyebutkan, ada 2 sosok yang terkenal sering mengganggu dan menampakkan diri di sekolah, yaitu Noni Belanda dan hantu penyanyi Pupuh yang diduga Nyi Layung Sari.

“2 kali saya ngalamin jelas banget denger yang nyanyi. Ceritanya waktu itu mau ada lomba Pupuh Sunda O2SN, hari Minggu ibu sama anak-anak latihan di sekolah. Pas nunggu pelatih tiba-tiba ada yang nyaut nyanyi pupuh, enak banget suaranya. Padahal pelatihnya masih diperjalanan,” ujarnya pada Selasa, 1 November 2023.

Kata Amih, para guru dan warga setempat menduga sosok tersebut adalah Kepala Desa pertama di Pisang Sambo, namanya Nyi Layung Sari yang terkenal keindahan suaranya.

Di samping itu, Guru Agama SDN Pisang Sambo 1, Sofi juga menceritakan pengalamannya saat melihat penampakan Noni Belanda kecil.

Baca juga: Upcycle Fashion: Tren Berkelanjutan yang Makin Digemari

Ia mengaku melihat dengan jelas sosok perempuan kecil berkulit putih, mengenakan dres berwarna putih gading sedang mengayunkan kaki di bangku sekolah.

“Selesai ngajar anak-anak udah bubar semua, pulpen saya jatuh. Pas ngambil pulpen, liat ada kaki ucang-ucangan, pas bangun liat ada anak Belanda cantik putih kayak anak kelas 3 SD an,” katanya.

Ia menjelaskan, kejadian mistis di SDN Pisang Sambo memang kerap terjadi. Bahkan pernah terjadi kesurupan masal di tahun 2014 silam.

“Pernah kesurupan masal, ada SMK yang numpang kesini di tahun 2014. Itu sampe manggil beberapa ustad,” jelasnya.

“Pokoknya sering kejadian horor mah udah gak aneh, kayaknya hampir semua guru-guru ngalamin. Tapi alhamdulilah kalo ke anak-anak mah jarang,” pungkasnya.