beritapasundan.com – Martabak piring adalah salah satu kuliner khas Medan yang menawarkan cita rasa unik dan tekstur lembut. Berbeda dengan martabak pada umumnya yang menggunakan wajan besar, martabak ini dimasak menggunakan piring logam kecil. Teknik memasak ini memberikan hasil yang berbeda, baik dalam bentuk maupun tekstur, menjadikannya istimewa di kalangan pecinta kuliner.
Baca juga: Menggali Potensi Wisata Tiga Desa di Banyusari: Dari Kuliner hingga Warisan Budaya
Martabak piring memiliki tekstur yang lebih tipis dan renyah di bagian pinggir, namun tetap lembut di bagian tengah. Variasi rasa yang ditawarkan sangat beragam, mulai dari manis hingga gurih. Pada umumnya, martabak ini dihidangkan dengan isian klasik seperti coklat, kacang, keju, atau bahkan kombinasi dari ketiganya. Namun, di beberapa tempat, ada juga variasi isian modern seperti Oreo, Nutella, dan matcha, yang menjadikannya semakin menarik bagi konsumen muda.
Proses pembuatan martabak piring terbilang sederhana. Adonan martabak dituangkan ke dalam piring logam yang telah dipanaskan, lalu dimasak hingga matang. Setelah itu, isian ditambahkan di atas martabak yang masih hangat, sehingga menciptakan perpaduan rasa yang nikmat. Piring logam kecil ini memberikan keunikan tersendiri pada martabak piring karena suhu panas dari piring tersebut membantu mengkaramelisasi adonan, menambah rasa gurih yang khas.
Tak hanya populer di Medan, martabak piring kini mulai diminati di berbagai kota lain di Indonesia. Bagi Anda yang ingin mencicipi kuliner khas ini, Medan adalah tempat yang tepat untuk mencarinya.
Baca juga: Indonesia Masuk Daftar Wisata Kuliner Terbaik di Dunia, Batagor Paling Terkenal
Martabak piring bukan sekadar camilan, melainkan bagian dari tradisi kuliner yang sudah ada sejak lama, menambah kekayaan kuliner nusantara. (*)