BEPAS, KARAWANG – Forum Daerah Aliran Sungai (Fordas) Cilamaya Berbunga menggelar kegiatan “Ngebak Bareng” di Curug Cilamaya, Kabupaten Purwakarta.
“Ngebak Bareng” tersebut bertujuan menyusuri aliran sungai paling hulu. Dimana ternyata di Hulu dari sungai Cilamaya tersebut jernih, eksotik, nyaman dan layak untuk diminum airnya.
“pasca dilalui oleh beberapa perusahaan, karena kena limbahnya yang kotor, berbahaya dan berimplikasi pada kesehatan, Ekonomi dan sosial,” kata Ketua Presidium Fordas Cilamaya Berbunga, Muslim Hafidz kepada BERITA PASUNDAN, Senin (14/10).
Dikatakan Muslim, tujuan kegiatan tersebut juga sebagai bentuk protes dari Fordas Cilamaya berbunga, dengan spanduk dan poster.
“Sebelumnya, kami melakukan sisir susur sungai item Cilamaya sekaligus masukan Lab sebagai pembanding hasil. kami juga melakukan kampanye dunia bicara sungai Cilamaya, Dari Amerika, Jepang, China, UEA, Arab Saudi, Taiwan, hongkong, Thailand dan Malaysia. Sebagai bentuk upaya kami,” ungkapnya.
Selain itu, lanjut Muslim, Ada beberapa program lainnya yang dilakukan Fordas Cilamaya Berbunga untuk menyelamatkan sungai Cilamaya dari kejahatan lingkungan, seperti memasukan sungai Cilamaya ke change.org.
“Alhamdulillah mendapatkan respon sangat luar biasa,” ucapnya.
Kedepan, diungkapkannya lagi, pihaknya pun akan melakukan hearing dengan DPRD Provinsi dan DPR-RI juga menggelar aksi didepan Istana.
Pasalnya, Ada ketidakadilan yang berlarut-larut, bayangkan 14 tahun tanpa penyelesaian atau ada penyelesaian tanpa akhir penyelesaian. Sehingga yang dirugikan adalah masyarakat Daerah Aliran Sungai yang dilewati oleh perusahaan-perusahaan baik yang di Subang, Purwakarta dan Karawang.
“oleh sebab itu kami punya harapan, 14 tahun bukan waktu lama sungai Cilamaya tercemari. Kita sebagai masyarakat tidak boleh kendor untuk terus dan terus menyuarakan sampai sungai Cilamaya kembali berbunga (bersih indah dan Berdayaguna),” pungkasnya. (nna/dhi)