Beranda Headline Kunjungi Rumah Sejarah Rengasdengklok, Anies Baswedan: Tak Boleh Lupakan Sejarah

Kunjungi Rumah Sejarah Rengasdengklok, Anies Baswedan: Tak Boleh Lupakan Sejarah

37
Capres Nomor Urut 1, Anies Baswedan bersama keluarga Djiaw Kie Siong di Rumah Sejarah Rengasdengklok (Foto: Ist)

KARAWANG – Calon Presiden (Capres) Indonesia, Anies Baswedan kunjungi Rumah Sejarah Djiaw Kie Siong Rengasdengklok pada Senin, 4 Desember 2023.

Perhari ini, Capres RI nomor urut 1 tersebut melakukan agenda kunjungan ke beberapa tempat di Kabupaten Karawang, salah satunya ke rumah bersejarah tempat diculiknya Bung Karno dan Bung Hatta menjelang Kemerdekaan Indonesia.

Berdasarkan pantauan, Anies tiba pukul 10.00 WIB di Djiaw Kie Siong, disambut oleh ratusan masyarakat beserta partai koalisi dari PKS, NasDem dan PKB.

Baca juga: KPU Karawang Perbolehkan Caleg Kampanye di Area Kampus dan Pemerintahan, Catat Ini Syaratnya!

Saat Anies memasuki rumah tersebut, para warga terlihat antusias. Meskipun tidak diperbolehkan ikut masuk, mereka rela berdesakan dan mengintip dijendela Rumah Djiaw Kie Siong.

“Siang hari ini kami berkunjung ke sebuah keluarga dan rumah bersejarah. Tempat ini, kita baca dalam buku-buku, tempat dimana Soekarno, bung Hatta diculik pada masa itu oleh anak-anak muda diminta untuk segera memproklamasikan kemerdekaan,” ujarnya.

Melihat rumah bersejarah ini, Anies memiliki agenda kedepan akan lebih memperhatikan tempat-tempat bersejarah. Sebab menurutnya, tempat bersejarah adalah unsur penting bagi pembelajaran generasi muda Indonesia.

Ia menegaskan, generasi muda Indonesia tidak boleh melupakan sejarah.

“Kita merasa perlu negara turun tangan, merawat dan ikut menanggung pembiayaan,” paparnya.

Baca juga: Pj Gubernur Jabar Lantik Aep Syaepuloh Jadi Bupati Karawang

Kata Anies, keluarga yang saat ini merawat rumah tersebut sangatlah berjasa. Ia memberikan apresiasi kepada pak Suyanto beserta istrinya yang rela pindah dari Jakarta hanya untuk merawat Djiaw Kie Siong.

“Mereka berjasa, meskipun mereka tidak pernah mengeluh dan minta. Negara seharusnya ikut mengurusi,” katanya.

“Karena itu kami berkomitmen kedepan, semua rumah-rumah yang masuk cagar budaya, yang bersejarah maka PBB-nya harus dinolkan. Agar tidak menjadi beban bagi ahli warisnya,” pungkasnya.

Selain itu, ia juga berkomitmen untuk meningkatkan infrastruktur, agar Rumah Sejarah Djiaw Kie Siong mudah dijangkau oleh masyarakat khususnya para generasi muda.