BEKASI,BEPAS- Kota Bekasi pada hari Kamis (8/8) menerima kunjungan kerja dari 10 Wali Kota dari Nepal yang ingin mempelajari sistem pengelolaan Sanitasi yang ada di Kota Bekasi, Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi terima kunjungan kerja di Pendopo Wali Kota Bekasi.
10 Wali Kota tersebut akan belajar mengenai sistem Pengelolaan air limbah domestik (PALD) terutama dengan perkembangan sistem sanitasi yang berada di UPTD PALD di Pangkalan II, Kelurahan Sumur Batu, Kecamatan Bantar Gebang yang ingin menerapkan di Negara Nepal dikarenakan para tamu yang berasal dari beberapa Kepala Daerah di Nepal ingin melihat Pengelolaan limbah.
Wali Kota Bekasi mengucapkan selamat datang di Kota Bekasi yang dihuni oleh 2.7 juta jiwa dan luas wilayah 210 ribu km². Saat ini, Kota Bekasi sedang dibangun menjadi Kota Metropolis yang terfokus kepada pembangunan infrastruktur. Sanitasi yg saling berhubungan salah satunya adalah Pengelolaan Air Limbah Domestik (PALD). “Kota Bekasi telah memiliki unit Pengelolaan Air Limbah Domestik dengan beban mencapai hingga 10 ribu ton per harinya, sampah tersebut sebagian besar berasal dari ibu Kota,” ujarnya.
Sebelum datang ke Kota Bekasi, para Wali Kota dari Nepal mengunjungi Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) milik PD PAL Jaya di Jalan Outer Ring Road, Duri Kosambi, Jakarta Barat pada hari Rabu (7/8), dan kini ia melihat pengelolaan sanitasi di Kota Bekasi. Menurutnya, di IPLT Duri Kosambi terdapat tata kelola pengelolaan limbah yang komprehensif, baik secara konvensional, mekanikal, dan andrich.” Lengkap, semua bisa dipelajari di sini tinggal disesuaikan saja dengan kebutuhan dan metode yang pas untuk diimplementasikan di Nepal. Termasuk, pembuatan Bio Pal hingga briket,” ungkapnya.
Saat sambutan, Rahmat Effendi mengajak untuk memenuhi perut yang kosong di Bandar Jakarta Sumarecon Bekasi.
Sementara, Wali Kota Dhulikhel yang juga menjabat sebagai Presiden Asosiasi Kota Nepal, Ashok Byanju Shrestha menuturkan, tata kelola limbah yang dilakukan sudah sangat baik dan bisa menjadi contoh untuk diimplementasikan di Nepal.
“we are all very interested and I hope this can be applied in our city. We recognize the importance of managing fecal waste, so we studied here,” tandasnya.
Sebelum menutup sambutannya, Wali Kota Bekasi merasa tersanjung telah dikunjungi oleh rekan-rekan dari Nepal. “Saya bangga kepada teman-teman Nepal yang mau melihat sebagian dari Kota Kecil dari Negara Indonesia, semoga bapak/ibu mendapatkan apa yg di cari di Kota Bekasi, harapan besar saat pulang dari Kota ini, bisa menerapkan sistemnya di Nepal.” pungkasnya.
Selanjutnya, para Wali Kota dari Nepal akan mengunjungi sistem pengelolaan sanitasi di Sumur Batu yang akan di dampingi Sekretaris Daerah Kota Bekasi, Reny Hendrawaty dan Kepala Dinas Perkimtan, Jumhana Luthfi. (hms/red)