BEPAS, KARAWANG – Polemik politik terus terjadi, gonjang ganjing adanya perseteruan dua kubu di internal Partai Gerindra Karawang, semakin terus bergulir hangat.
Terlepas dari benar atau tidaknya polemik tersebut, namun dugaan adanya kehadiran “orang ketiga” di salah satu kubu semakin jelas terpapar luas.
Menyikapi apa yang terjadi, Politisi Partai Gerindra Karawang, Nace Permana meminta kedua kubu tersebut tabayun dan duduk bersama, serta mengembalikan kembali Gerindra kepada AD-ART partai sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya masing-masing.
“Jika kemudian kedua belah pihak tidak bisa tabayun atau duduk bersama, saya akan berupaya, lebih baik saya yang mengambil alih partai ini, dan saya punya hak sebagai kader untuk turut menyelesaikan permasalahan di partai ini,” tegasnya.
Dan terkait permasalahan mencuatnya kehadiran “orang ketiga” saat ini, lanjut Nace, posisi kehadirannya ini dipertanyakan, ingin membesarkan Partai Gerindra atau justru malah mengoyak-ngoyak partai.
“Karena jika memang tujuannya ingin berjuang dan membesarkan Partai Gerindra, tidak perlu mengklaim apapun, tinggal mendaftar menjadi kader partai setelah itu bekerja membangun partai bersama-sama,” tandasnya kepada beritapasundan.com kemarin.
“Jadi orang ketiga ini abaikan saja karena tidak jelas kepentingannya apa,” ujarnya.
Nace berharap, dalam pesta demokrasi masyarakat Karawang 2020 mendatang Partai Gerindra harus menjadi pemain dan partai ini tidak boleh direntalkan.
Profesional dalam penjaringan, berjalan sesuai mekanisme partai, mengusung kader terbaik partai, yang memiliki intelektualitas dan mumpuni dalam managerial pemerintahan daerah dan syarat lainnya yang harus terpenuhi.
“Yang terpenting baik menjadi karawang satu atau karawang dua, Partai Gerindra harus menjadi pemain, kader yang terbaik yang dimiliki partai, tercatat secara keorganisasian baik ditingkat level bawah sampai tingkat nasional. Harus ada pengakuan secara de facto bahwa orang itu kader Gerindra, bukan klaim sendiri,” sindir Nace menutup pembicaraan. (nna/kie)