KARAWANG- Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia (Kemendikbudristek RI) menggelar giat Diseminasi Kemitraan Program Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA) di Nuanza Hotel Bekasi, Senin 12 Juni 2023.
Kepala Pusat Penguatan dan Pemberdayaan Bahasa, Iwa Lukmana menyebutkan, adanya program BIPA bertujuan untuk meningkatkan fungsi bahasa Indonesia menjadi bahasa internasional.
“Program ini diharapkan dapat menciptakan Indonesianis baru yang bisa mendorong WNA untuk belajar bahasa Indonesia, mengenal budaya Indonesia, berinvestasi di Indonesia dan berkunjung ke Indonesia,” ujarnya saat diwawancarai.
Baca juga: Presiden Jokowi Apresiasi Prestasi Putri Ariani Peraih Golden Ticket di AGT
Iwa memaparkan, sejak tahun 2015 pihaknya telah mengajarkan bahasa Indonesia di 52 negara dan jumlah pembelajarnya kurang lebih mencapai 152 ribu Warga Negara Asing (WNA).
Secara statistik, program BIPA ini menyebar di 3 wilayah, yakni; ASTARA (Asia Tenggara), ASPASAF (Asia, Pasifik, Afrika) dan AMEROP (Amerika, Eropa).
“ASTARA 9 negara, ASPASAF 19 negara, dan AMEROP 24 negara yang kami fasilitasi pembelajaran Bahasa Indonesia melalui program BIPA,” papar Iwa.
Dalam program BIPA ini, Kemendikbudristek RI menugaskan sebanyak 1.577 orang pengajar untuk disebar ke 52 negara. Kata Iwa, program BIPA terdapat kurikulumnya sendiri dan terdapat tingkatan dari mulai BIPA 1 sampai dengan BIPA 7.
Baca juga: Kemenag Tentukan Awal Zulhijah 1444 H Setelah Sidang Isbat, Catat Jadwalnya
“Kami memiliki SKL yang sudah ditetapkan dalam Permendikbud, ada tingkatan paling mudah hingga tingkatan ahli,” katanya.
Iwa menyampaikan, sejauh ini pihaknya tidak menargetkan pencapaian secara kuantitatif melainkan secara kualitatif, caranya dengan mengembangkan program yang telah ada secara inovatif.
Karena misi pragmatis dari BIPA sendiri ingin potensi sumber daya Indonesia dikenal dan dipahami masyarakat dunia. Kemudian masyarakat dunia bisa berwisata, belajar, berbisnis hingga produk ataupun karya sumber daya Indonesia diminati dunia.
“Intinya tujuan kami, ingin semakin banyak penutur bahasa Indonesia di luar negeri sehingga peningkatan fungsi bahasa Indonesia menjadi bahasa internasional bisa terealisasikan,” tutupnya.