KARAWANG- Huang Che Ming (26) WNA disabilitas tunagrahita asal Taiwan resmi dipulangkan Imigrasi Kelas 1 Non TPI Karawang setelah overstay selama 3 tahun 11 bulan.
Awalnya Huang Che Ming datang ke Indonesia dibawa oleh TKW asal Karawang, Siti Aisyah pada 6 Juli 2019 menggunakan Bebas Visa Kunjungan (BVK).
Siti sendiri mengasuh Huang Che sebagai anak angkat dan membawanya pulang usai ia bekerja di Taiwan selama 6 tahun.
Baca juga: Pilih Batik Jadi Judul Penelitian, Mahasiswa UBP Dapat Dana Hibah 56 Jutaan dari Kemendikbud
Kepala Kantor Imigrasi Kelas 1 Karawang, Barlian Gunawan menyampaikan, perhari ini tanggal 6 Juli 2023 Huang Che Ming alias Xiao Huang resmi dipulangkan Imigrasi Karawang ke Taipe, Taiwan.
“Pemulangan Xiao Huang hari ini pukul 14.40 didampingi Ibu Siti Aisyah, pihak TETO dan 2 orang dari tenaga kesehatan dari RS Besar Jakarta Bunda Suci,” ungkapnya Kamis, (6/7).
Barlian menerangkan, seharusnya WNA yang overstay harus dipulangkan apabila telah melebihi 60 hari, hal ini sesuai dengan Pasal 78 Ayat 3 UU No 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian.
Namun, pihak imigrasi tidak mendeportasi Xiao Huang atas asas kemanusiaan dan menunggu Xiao Huang menginginkan kepulangan sendiri melalui putusan pihak keluarganya di Taiwan.
Baca juga: Peringati Idul Adha, PKB Karawang Potong 2 Ekor Sapi dan 4 Ekor Domba
“Xiao Huang masuk Indonesia 6 Juli 2019 dengan BVK, 30 hari tidak bisa diperpanjang. Proses pemulangan sudah hampir 4 tahun, kami tidak melakukan pendeportasian terhadap saudara Huang Che Ming. Jadi ini kepulangan atas keinginan sendiri,” terangnya.
“Karena alasan kemanusiaan, Xiao Huang juga dapat kembali ke Indonesia, kami tidak melakukan penangkalan pada saudara Xiao Huang” tambahnya.
Siti Aisyah selaku ibu angkat, akan mengantar Xiao Huang ke Taiwan dengan waktu izin yang diberikan selama 14 hari.
Siti dan keluarga mengaku berat melepas, ia menginginkan Xiao Huang berpindah menjadi WNI dan Siti mendapatkan hak asuh secara resmi.
“Berat, keinginannya cuman 1 ketemu kakaknya. Ibunya sudah tidak menginginkan, jadi kunci ada di kakaknya. Kemungkinan, kalo gak ketemu kakaknya, saya harus merelakan dia,” ucap Siti.
“Tapi sudah ada obrolan dari keluarga, kemarin sempat putus komunikasi. Belum pemerintah Taiwan sulit dihubungi, ditelpon pun gak diangkat. Keinginannya kebawa lagi ke Indonesia,” tutupnya.