Beranda Headline Kampung Budaya Dianaktirikan, Disparbud Pilih Galuh Mas Jadi Lokasi Festival

Kampung Budaya Dianaktirikan, Disparbud Pilih Galuh Mas Jadi Lokasi Festival

124

BEPAS, KARAWANG – Terlepas dari proses hukum yang menimpa kampung budaya saat ini, Kampung Budaya Karawang adalah tempat yang dibangun pemerintah daerah Kabupaten Karawang untuk menjadi ikon terdepan yang menggambarkan kebudayaan dan pariwisata Karawang.

 

Sehingga dinilai sangat pantas untuk digunakan sebagai tempat diselenggarakannya gelaran Festival Budaya Karawang.

“Representatif atau tidak kan tergantung pemeliharan, kenapa pihak kampung budaya tidak memelihara aset secara maksimal sebelumnya, jika kepala dinas berdalih belum layak, kenapa selama ini kampung budaya dibiarkan saja dan tidak diurus dengan baik,” ujar Ketua LSM Lodaya Karawang, Nace Permana kepada BERITA PASUNDAN.

Dikatakan Nace, Perihal masalah penginapan akomodasi dan lainnya, di sekitaran kampung budaya pun di sepanjang jalan Interchange Karawang Barat, hotel-hotel berbintang juga banyak, jadi tidak ada alasan tidak representatif bagi para tamu mancanegara yang akan menginap nanti.

“Kita tidak tahu apakah ada kepentingan lain, artinya kepentingan bisnis antara Pemda dengan pihak Galuh. Yang jelas dengan anggaran Rp 2,5 miliar ini harus dapat memberikan efek baik kepada perkembangan budaya kesenian masyarakat Karawang, maupun ekonomi masyarakat Karawang,” paparnya lagi.

Lebih lanjut Nace mengatakan, kondisi Kampung Budaya saat ini yang tidak dirawat dengan maksimal, menjadi kendala festival dengan ajang berkelas internasional ini tidak digelar di sana.

Di mana seharusnya, Kampung Budaya ini menjadi miniatur kota Karawang dengan berbagai workshop budaya khas Karawang di dalamnya, dan kegiatan ini dijadikan momen oleh Pemkab Karawang untuk mengembangkan kampung budaya lebih maksimal lagi.

“Selama ini kampung budaya seakan tidak terawat, sementara lokasinya dekat dengan gerbang Karawang, sehingga saat ini kodisi kampung budaya sudah berubah menjadi kampung buaya,” kata Nace berkelakar. (nna/kie)