Beranda News Intip Keseruan Eskul Booce yang Digemari Tunagrahita Karawang

Intip Keseruan Eskul Booce yang Digemari Tunagrahita Karawang

66
Anak-anak penyandang Tunagrahita Karawang sedang mengikuti eskul Booce (Foto: El)

KARAWANG- Eskul Booce adalah jenis olahraga gabungan dari bowling dan kelereng yang dikhususkan untuk anak-anak tunagrahita. Olahraga ini bermanfaat untuk melatih daya fokus dan menjadi ekstrakulikuler (ekskul) terapan bagi Sekolah Luar Biasa (SLB).

SLB C Tuna Harapan Kabupaten Karawang, adalah salah satu sekolah yang menerapkan Ekskul Booce.

Fahri Khamil, pembina ekskul SLB C Tuna Harapan Karawang menjelaskan, selain khusus untuk anak tunagrahita ekskul booce di SLB C Tuna Harapan diikuti juga oleh anak-anak down syndrom.

“Booce ini sebetulnya cabang olahraga modifikasi dari bowling dan kelereng (untuk melatih fokus) khusus anak tunagrahita, tapi diikuti juga oleh beberapa anak down syndrom,” jelasnya.

Baca juga: Dinkes Karawang Siapkan 1000 Vial Vaksin Zivivax untuk Booster ke-2

Selain untuk melatih fokus, Booce diketahui memiliki beberapa manfaat bagi pemainnya, antara lain; meningkatkan kemampuan sosialisasi, menambah kepercayaan diri serta melatih kejujuran dan sportivitas.

Fahri menerangkan, permainan Booce hanya memerlukan fokus dan konsentrasi. Terdapat 2 bola (berwarna) berukuran besar dan kecil, dimainkan secara tim dengan metode lempar.

“Permainannya melemparkan bola besar ke bola yang kecil, dibagi jadi 2 tim. Mengukur kemenangannya cukup sederhana, seberapa banyak bola besar yang mendekati bola kecil,” terangnya.

Ia menambahkan bahwa permainan tersebut memerlukan waktu 3 sampai 6 bulan untuk mencapai progres.

Baca juga: Polres Karawang Tangkap Para Pelaku Pembacokan, Begini Kronologinya

Namun, pihaknya menghadapi tantangan tersendiri karena progres anak disabilitas kerap mengalami fluktuasi.

“Pencapaian itu kembali ke kemampuan si anak. meski ditarget, kita gak bisa menentukan karena progres anak naik turun,”

“Misal minggu pertama berkembang sangat baik, di minggu selanjutnya bisa jadi turun,” ujar Fahri.

Menurut Fahri, sulitnya mencapai konsistensi (progres) disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya; mood, istirahat dan kurang jam tidur bisa berdampak ke proses latihan.

Meskipun banyak tantangan, SLB C Tuna Harapan Karawang menuai hasil dengan menjuarai perlombaan Booce tingkat Provinsi.

Baca juga: Perusahaan Farmasi Berstandar Internasional Akan Berdiri di Karawang

“SLB juga ada O2SN sama kayak sekolah umum. Sebelum pandemi, kita juara harapan 2 lomba Eskul Booce ditingkat provinsi,” tandasnya.

Sebagai tenaga pendidik, Fahri berharap dapat memberikan yang terbaik bagi perkembangan anak didik.

Anak dengan motorik kasar diarahkan untuk mengikuti olahraga dan anak dengan motorik halus disediakan fasilitas untuk melukis (mewarnai).

“Selain Booce kita juga sediakan ekskul lain seperti bulutangkis, atletik, melukis. Kita bina anak-anak sesuai potensi, minat dan bakat,”

“Peran lembaga dan orang tua sangat penting bagi perkembangan si anak,” pungkasnya.