Beranda Headline DPRD Karawang Gelar RDP Bahas Hak TKA Korea di PT Eutteum Global

DPRD Karawang Gelar RDP Bahas Hak TKA Korea di PT Eutteum Global

15
RDP karawang
DPRD Kabupaten Karawang menggelar RDP dengan PT Eutteum Global (Foto: Istimewa)

KARAWANG – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Karawang menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan PT Eutteum Global guna membahas permasalahan yang dihadapi seorang Tenaga Kerja Asing (TKA) asal Korea. RDP ini berlangsung di Ruang Rapat II Gedung DPRD Karawang pada Kamis, 30 Januari 2025.

Ketua DPRD Karawang Endang Sodikin, Ketua Komisi IV DPRD Karawang Asep Junaedi, Sekretaris Komisi IV DPRD Karawang Asep Syarifudin, perwakilan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Karawang, UPTD Pengawasan Ketenagakerjaan Wilayah II, serta manajemen perusahaan dan pihak pemohon turut hadir dalam rapat tersebut.

Baca juga: Banyak Makan Korban, Warganet Keluhkan Kondisi Jalan Arah Bypass Karawang

Menurut Asep Syarifudin, rapat ini membahas tuntutan seorang mantan General Manager (GM) PT Eutteum Global asal Korea yang menuntut hak-haknya, termasuk paspor yang diduga ditahan oleh agen tenaga kerja, gaji yang belum dibayarkan, serta pesangon yang belum diterima.

“Dia memperjuangkan haknya, terutama paspor yang masih ditahan, gaji yang belum dibayar, dan pesangon yang seharusnya ia terima,” ujar Asep.

Selain itu, dalam RDP juga mencuat isu terkait adanya dugaan “fee Disnaker” dan “fee BPJS Ketenagakerjaan” dalam laporan keuangan perusahaan. Namun, setelah diklarifikasi, hal tersebut disebut sebagai kesalahan penulisan dalam sistem akuntansi.

“Fee itu ternyata ditujukan ke salah satu Lembaga Penyaluran Kerja (LPK) di Cikarang, bukan untuk Disnaker,” jelasnya.

Terkait dugaan fee BPJS Ketenagakerjaan, DPRD Karawang akan melakukan konfirmasi lebih lanjut guna memastikan tidak ada penyalahgunaan dana.

Baca juga: Ketua Komisi IV DPRD Karawang Tegaskan Larangan Penahanan Ijazah

Dari hasil RDP, DPRD berharap permasalahan ini dapat diselesaikan secara internal, mengingat antara pemilik perusahaan dan mantan GM merupakan kerabat dekat dan berasal dari negara yang sama.

“Kita beri waktu sampai pekan depan untuk mencari solusi terbaik. Semoga keduanya dapat menyelesaikan masalah ini dengan baik,” pungkasnya. (*)