BEPAS, KARAWANG – Pagi itu, Sabtu (15/6), Sumini (43) seperti biasa mengantar sarapan nasi uduk ke rumah kerabatnya, Awis bin Inen (80) di Dusun Nyangkokot, RT/RW 07/04, Desa Wanasadi, Kecamatan Telukjambe Barat, Karawang.
Sumini tidak tahu, itu nasi uduk terakhir yang ia antar sebab Awis sudah meninggal dengan dua luka tusuk. Sebilah gunting yang ditemukan di TKP (Tempat Kejadian Perkara) diduga melubangi leher dan ulu hati nenek sebatang kara itu.
“Saya rutin mengirim sarapan. Tapi waktu saya masuk ke rumah, Mak Awis sudah tergeletak di lantai. Tubuhnya ditutupi kain sprei, dengan darah yang tergenang di mana-mana,” kata Sumini.
Sumini panik sekaligus tidak bisa melakukan apa-apa selain berteriak keras. Teriakan itu mengundang warga sekitar mendekat, salah satunya seorang perangkat desa yang langsung melapor ke Mapolsek Telukjambe Barat.
Polisi yang langsung mengidentifikasi TKP, menduga pembunuhan itu disertai motif perampokan. Sebab dua dompet perhiasan korban raib beserta isinya.
Kapolsek Telukjambe Barat, Iptu Hasanuddin Bahar mengatakan, Mak Awis dikenal rajib menabung uang dari kerabatnya untuk dibelikan perhiasan. Dari sifat rajin menabungnya itu, Mak Awis bisa mengumpulkan perhiasan emas lumayan banyak.
“Diduga kuat pelaku mengambil perhiasan korban,” kata Kapolsek.
Diprediksi, dari jejak genangan darah yang sudah menghitam dan dikerubuti semut, peristiwa mematikan itu terjadi antara jam 23.00 sampai jam 04.00 WIB.
Tidak ditemukan kerusakan di pintu maupun bagian rumah lain. Menurut polisi berdasarkan pengakuan tetangga korban, sempat ada teriakan dari arah rumah korban pada jam sebelas malam. Namun karena sudah malam, teriakan itu diabaikan.
Saat ini polisi sudah mengamankan satu gunting yang diduga jadi alat pembunuhan yang ditemukan di sekitar TKP. (fzy)