BEPAS, KARAWANG– Dikabarkan mengalami penurunan elektabilitas dan popularitas, dalam beberapa hasil survei belakangan. Bahkan masih berada jauh dari para bakal calon bupati pendatang baru, Daday Hudaya pun langsung “ngegas”.
Dikonfirmasi Beritapasundan kaitan hal tersebut, Daday mengatakan, masalah elektabilitas itu adalah hal belakangan, setelah masuk pendaftaran calon ke KPU, baru pihaknya akan mengadakan survey.
Namun, Daday menandaskan, pada saat dirinya berangkat sebagai calon Bupati dari jalur independen pada Pilkada 2014 lalu, perolehan suara yang ia dapatkan mencapai lebih dari 90 ribu suara, bahkan mencapai 100 ribu suara.
Atas dasar tersebut, akan ia gerakkan kembali di Pilkada 2020 mendatang hingga menjadi 500 ribu suara. “Catat itu,” katanya.
Menurut Daday, hal itu adalah bukti jelas, dan merupakan modal dasar.
“Silahkan lihat datanya di KPU, berapa suara haji Daday pada Pilkada periode (2014) lalu, hampir 100 ribu lebih, dan itu tanda bukti,” ujar Daday meyakinkan Beritapasundan yang ditemui dirinya usai menyerahkan berkas formulir penjaringan ke DPC Partai Gerindra, Jumat (15/11) kemarin.
Menurutnya, survey bukanlah patokan, namun jika perolehan suaranya disatukan dengan perolehan suara partai Gerindra pada Pileg lalu, ia optimis akan menang.
“Survey-survey, ah survey mah bisa dibayar, apalagi jika disatukan dengan Gerindra yang 190 ribu suara ditambah suara saya 90 ribu sudah berapa, sudah 200 ribu lebih suara malah. Belum nanti ditambah partai koalisi,” papar Daday menyebutkan.
Disinggung soal berpasangan dengan calon bupati petahana dari Partai Demokrat, Cellica Nurrachadianna, Daday mengungkapkan jika berbicara soal takdir, itu urusannya dengan Tuhan.
Karena lanjutnya, kalau Tuhan yang mengatur, ia pun tidak bisa apa apa. “Itu urusannnya vertikal antara saya dengan Tuhan. Ini urusan takdir, urusan keyakian,” ungkapnya menandaskan. (nna/kie)