Beranda Headline Cellica Dinilai Banyak PHP, Serikat Petani Geruduk Pemkab Karawang

Cellica Dinilai Banyak PHP, Serikat Petani Geruduk Pemkab Karawang

122

BEPAS, KARAWANG – Kantor Bupati Karawang, kembali digeruduk ratusan demonstran yang mengatasnamakan Serikat Petani Karawang (SEPETAK), pada hari Selasa (24/9).

Kali ini Para demonstran juga datang bersama serikat buruh dan mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Cabang Karawang, Cakra Institute dan GEMAKU (Gerakan Masyarakat Karawang Utara).

Mereka berkumpul dan berunjuk rasa menuntut Pemerintah Daerah Kabupaten Karawang, untuk segera mengeluarkan sertifikat tanah mereka, sesuai dengan janji yang diberikan Badan Pertahanan Nasional (BPN) Kabupaten Karawang dan Pemerintah Daerah Kabupaten Karawang. Sambil mengibarkan bendera kuning tanda kematian.

Sekretaris SEPETAK, Engkos Koswara yang ditemui di lokasi mengatakan, pihaknya hanya ingin BPN dan Pemda segera membagikan sertifikat kepemilikan tanah mereka (Petani).

Karena mereka sudah menunggu lama sertifikat program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) yang telah dicanangkan oleh Presiden Jokowi ini untuk segera dibagikan.

“Ini bentuk kemarahan kita terhadap rezim Cellica yang jelas-jelas malah mendukung merampas hak rakyat. Kita berhak marah, karena itu hak kita. Segera bagikan hak sertifikat masyarakat Tanjung Pakis dari program PTSL,” kata Engkos.

Diungkapkan Engkos, bahkan pihak Otoritas Kehutanan juga sudah merampas hak tanah milik mereka (para petani di 3 Desa yaitu Desa Tanjung Pakis, Medalsari dan Mulyasejati).

“Medalsari 480 Ha, Mulyasejati 780 Ha, dan Tanjungpakis sekitar 900 Ha,” sebutnya seraya menandaskan jika aksi demonstrasi mereka tidak ditanggapi, pihaknya akan bertahan di gedung Pemda Karawang selama 3 hari berturut- turut.

“Kalau hari ini Cellica tidak mau mengakui kesalahannya, maka akan kita jebol gerbang. Kita tidak akan pulang sebelum tuntutan dikabulkan. Kita membawa bendera kuning ini sebagai tanda matinya rezim Cellica. Dan Cellica adalah sosok rezim berdarah dingin yang terus berjanji kepada rakyat, tapi tidak pernah dipenuhi,” ungkapnya, menegaskan arti filosofis bendera kuning yang dikibarkan.

Sampai pukul 12.00 WIB, orasi yang dilakukan massa aksi diistirahatkan terlebih dahulu untuk kepentingan shalat dzuhur. Dan belum ada satupun pejabat Pemkab Karawang maupun Anggota DPRD yang mendatangi massa aksi.

Sementara itu, terpantau dihalaman gedung kantor Bupati, para pejabat Pemkab Karawang bersama seluruh aparatur sipil negara Lingkup Pemerintahan Daerah Kabupaten Karawang sedang menggelar Sholat Istisqho berjamaah. (Nna/kie)