KARAWANG- Bupati Karawang, Aep Syaepuloh membuka acara Program Ijon PT. Yamaha Indonesia Motor Manufacturing West Java di Aula kelas SMK Al-Inayah Kutamukti, Kecamatan Kutawaluya, Karawang.
Program Ijon Ijon PT. Yamaha Indonesia Motor Manufacturing West Java di ikuti sebanyak 112 siswa dari 5 Sekolah Menangah Kejuruan (SMK) yang ada di Karawang.
Bupati Karawang Aep Syaepuloh, dalam sambutannya menyampaikan, rasa terimakasih dan apresiasinya atas program Ijon PT. Yamaha Indonesia Motor Manufacturing West Java.
Baca juga: Ketua KPU Karawang Imbau Petugas Penyelenggara Pemilu Jaga Integritas
Ia pun berharap, sistem Ijon ini bisa dicontoh juga oleh perusahaan lain sehingga bisa saling menguntungkan.
“Ini adalah hal yang harus disyukuri dan di apresiasi, sekarang semua orang harus bisa bersaing bukan hanya dengan sesama orang Karawang tapi juga dengan orang luar Karawang,” kata Bupati Aep, Senin (5/2/2024).
Menurut Bupati Aep program Ijon tersebut sangat bermanfaat untuk menyerap para lulusan sekolah di Karawang.
Baca juga: Bupati Aep Pantau Langsung Flyover Bypass Karawang yang Alami Keretakan
“Terima kasih, program sistem ijon ini sangat bermanfaat, karena perusahaan langsung bisa menyerap lulusan- lulusan baru, anak-anak didik kami yang terbaik, bibit-bibit unggul yang memiliki daya saing,” ujarnya.
Ditempat yang sama, Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) Kabupaten Karawang, Endang Rohmat S.T.,M.M., mengatakan, bekerja sama dengan perusahaan manufaktur melalui sistem Ijon ini, lowongan pekerjaan bagi anak didik terbuka lebar, khususnya, bagi mereka yang berkompeten di bidang industri baik suku cadang, elektronik atau otomotif.
Hanya saja, ungkap Endang, harapan dari para Kepala Sekolah SMK adalah, test Ijon ini juga agar dapat memberikan peluang bagi siswi -siswi SMK.
Baca juga: Mal KCP Karawang Resmi Terapkan Tarif Parkir Baru, Ini Rinciannya
Oleh karenanya, Ia berharap, Bupati Karawang Aep Syaepuloh, dapat membantu ke perusahaan-perusahaan agar mau bekerja sama dengan SMK-SMK untuk memberikan peluang kepada siswi ( peserta didik wanita).
“Yang diinginkan oleh kepala sekolah, agar ada Ijon untuk siswi atau peserta didik wanita. Karena tidak ada, kami memohon bantuan pak bupati agar meminta Ijon keperusahaan- perusahaam untuk siswa didik wanita,” ucapnya.
