KARAWANG – Bank Sampah Latanza telah berkontribusi selama 10 tahun dalam pengelolaan sampah di Kabupaten Karawang. Berlokasi di Kampung Sukamulya, Desa Cikampek Barat, Kecamatan Cikampek, bank sampah ini memiliki lebih dari 700 nasabah, 400 relawan, dan membina 30 bank sampah lainnya di Karawang.
“Bank Sampah Latanza merupakan bank sampah induk di Kabupaten Karawang,” ujar Direktur Bank Sampah Latanza, Iis Sugianti, atau yang akrab disapa Joice, pada Kamis, 27 Februari 2025.
Baca juga: Peringati HPSN 2025, Bank Sampah Latanza Ajak Anak PAUD Barter Sampah dengan Tumbler
Menabung Sampah di Latanza
Bank Sampah Latanza menawarkan konsep menabung yang berbeda. Alih-alih menyetor uang, masyarakat bisa menabung sampah yang telah dipilah. Proses ini didukung sistem berbasis digital melalui aplikasi My Smash, yang memungkinkan nasabah melihat saldo tabungan sampah mereka secara real-time.
Dalam operasionalnya, Bank Sampah Latanza bekerja sama dengan lembaga keuangan seperti BNI dan BJB untuk berbagai program, termasuk setor tunai, pembayaran pajak, transfer bank, tabungan emas Antam, paket lebaran, hingga tabungan ibu bersalin.
“Nasabah bisa mendaftar secara online melalui link yang kami sediakan atau datang langsung ke Bank Sampah Latanza,” jelas Joice.
Proses menabung dimulai dari pemilahan sampah di rumah tangga, kemudian disetorkan ke Bank Sampah Latanza untuk ditimbang. Hasil timbangan akan dicatat dalam aplikasi My Smash, dan nasabah bisa langsung melihat saldo tabungan mereka.
“Kami punya daftar harga sampah per kilogram. Jadi, setiap jenis sampah memiliki nilai berbeda,” tambahnya.
Mengolah Sampah Jadi Produk Kreatif
Selain sebagai tempat menabung, Bank Sampah Latanza juga mengembangkan program daur ulang untuk menghasilkan berbagai produk bernilai ekonomis. Sampah yang terkumpul dapat diolah menjadi tas, pajangan dinding, patung, topi, karpet, rompi, paving block, ecobrick, hingga cocopeat dan cocofiber.
Baca juga: DPRD Karawang Ingatkan Efisiensi Anggaran Tidak Turunkan Pelayanan Publik
“Untuk produksi, kami memberdayakan relawan dan masyarakat sekitar. Saat ini, sudah ada ratusan produk yang dihasilkan,” kata Joice.
Sebagai inisiator gerakan bank sampah, Joice berharap keberadaan Bank Sampah Latanza dapat terus memberikan manfaat bagi lingkungan dan perekonomian masyarakat.
“Banyak orang menganggap sampah itu menjijikkan, tetapi bagi saya, sampah justru menjanjikan. Sampah bisa didaur ulang dan memiliki nilai ekonomis,” pungkasnya. (*)